Assalamualaikum
Tadi tengah on9 fb ada bff tag status pasai x-bopren dia dh berkahwen
dgn wanita pilihan..dea turut tersentuh dan secara xberbayar menjadi DR.Cinta
untuk semua member2 dea,walaupon dea xpenah taw apa yg bestnya “coupling”..as a
friend rasa bertanggungjawab plk untuk naikkan semangat diorang balik untuk
lupakan bnda yg dah lepas jadikan sebuah sejarah “ceritera cintaku yg lalu”..Mungkin
saat ini mungkin ada yang sedang rasa gembira, sedih ,berdukacita,gundah gelana,gementar.Dalam
perjalanan hidup ini sering kali kita merasa kecewa. Kecewa sekali. Sesuatu
yang luput dari genggaman, keinginan yang tidak tercapai, kenyataan yang tidak
sesuai harapan. Akhirnya angan ini lelah berandai-andai ria. sungguh semua itu
telah hadirkan sangat mengusik jiwa yang begitu bergelora.
Dan sungguh sangat beruntung andai dalam saat-saat terguncangnya jiwa
masih ada setitik cahaya dalam kalbu untuk merenungi kebenaran. Masih ada
kekuatan untuk melangkahkan kaki menuju majlis-majlis ilmu, majlis-majlis
dzikir yang akan mengantarkan pada ketentraman jiwa.
Hidup ini ibarat belantara.Tempat kita mengejar berbagai keinginan. Dan
memang manusia diciptakan mempunyai kehendak, mempunyai keinginan. Tetapi tidak
setiap yang kita inginkan bisa terbukti, tidak setiap yang kita mau dapat
tercapai. Dan tidak mudah menyedari bahawa apa yang bukan menjadi hak kita tak
perlu kita tangisi. Banyak orang yang tidak sedar bahawa hidup ini tidak punya
satu hukum: harus berjaya, harus bahagia atau harus-harus yang lain.
Betapa banyak orang yang berjaya tetapi lupa bahwa hidupnya itu semua
pemberian Allah hingga membuatnya sombong dan bertindak sewenang-wenangnya.
Begitu juga kegagalan sering tidak dihadapi dengan benar.Kita rasa kecewa bila
gagal dalam hidup dengan pelbagai dugaan yang kita rasa down sangat
Padahal hakikat kegagalan adalah tidak kita dapatkan jika sesuatu itu
memang bukan hak kita.
Apa yang memang akan menjadi milik kita di dunia ini, mungkin itu adalah
Rezeki, Kekayaann, kedudukan pasti akan Allah sampaikan.Tetapi apa yang memang
bukan milik kita, ia tidak akan kita dapat miliki, walaupon ia nyaris
menghampiri kita, meski kita mati-matian mengusahakannya.
“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada
dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab(Lauh Mahfuzh) sebelum Kami
menciptakanya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami
jelaskan yang demikian itu)supaya kamu jangan berdukacita terhadap apa yang
luput dari kamu dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang
diberikaNya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi
membanggakan diri.” (QS Al-Hadid ;22-23)
Demikian juga bagi yang sedang sedih terhadap jodoh.Kadang kita tak
sedar tentang rahsia Allah tentang jodoh kita,bukanya meminta yang terbaik
dalam istikharah kita tetapi benar-benar ingin menentukan jodoh kita yang
sepatutnya di berikan oleh Allah:Ya penting harus dia Ya Allah… harus dia,
karena aku sangat mencintainya. Seakan kita jadi yang menentukan segalanya,
kita meminta dengan paksa.Dan akhirnya kalaupun Allah memberikanya maka tak
selalu itu yang terbaik. Boleh jadi Allah tak mengulurkanya tidak dengan
kelembutan, tapi melemparkanya dengan marah karena niat kita yang terkotori.
Maka wahai jiwa yang sedang gundah, dengarkan ini dari Allah :
“…. Boleh jadi kalian membenci sesuatu,padahal ia amat baik bagi kalian.
Dan boleh jadi kalian mencintai sesuatu, padahal ia amat buruk bagi
kalian.Allah Maha mengetahui kalian tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah 216)
Maka setelah ini wahai jiwa, jangan kau hanyut dalam nestapa jiwa
berkepanjangan terhadap apa-apa yang luput darimu. Setelah ini harus benar-benar
dipikirkan bahwa apa-apa yang kita rasa perlu didunia ini harus benar-benar
perlu bila ada relevannya dengan harapan kita akan bahagia di akhirat. Karena
seorang mukmin tidak hidup untuk dunia tetapi menjadikan dunia untuk mencari
hidup yang sesungguhnya: hidup di akhirat kelak!
Maka sudahlah, jangan kau tangisi apa yang bukan milikmu!
Apakah di sadur dr
BalasPadamhttp://arrahmah.com/read/2011/10/16/15802-sahabatku-jangan-kau-tangisi-apa-yang-bukan-milikmu.html#